Siapa Aku ?

Nama saya Aisyah Quinta Evelina, orang-orang biasanya memanggil “Elin” ya biar terlihat lebih akrab. Saya tinggal di Indonesia, lebih tepatnya di Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo. Saya masih usia 17 tahun, dan sekolah di SMKN 2 Buduran. Sekolah Menengah Kejuruan, tentu saja disitu saya menempati 1 jurusan yang disediakan, yaitu Rekayasa Perangkat Lunak, atau lebih dikenal disekolah kami yaitu RPL. Jurusan yang memfokuskan menjadi seorang Programmer.

Programmer, pekerjaan itu sudah tidak asing bagi saya, karena dari kecil saya sering melihat Ayah saya sendiri membuat program dengan bahasa yang aneh dan sulit saya mengerti. Waktu kecil saya sering bermain komputer dan melihat apa yang diketik oleh Ayah, dan menurut saya sendiri “Ayah sedang menulis tulisan alien, semua huruf yang ada dikeyboard ia tulis disitu, bahkan tidak ada kalimat tanpa tanda </>[]{}==$& blablabla” ya karena waktu itu saya masih berusia 8 tahun, banyak teman saya yang menanyakan “Ayah kamu kerja apa?” dan saya hanya bisa menjawab “Komputer”. Hanya jawaban singkat bahkan tidak berarah ke sebuah pekerjaan sedikitpun. Komputer hanya sebuh objek dan mungkin bagi teman saya ayahku berubah wujudnya menjadi Komputer. Haha :p

Sempat saya berfikir bahwa menjadi seorang Programmer akan sulit, dan setelah saya mencoba menjadi seorang programmer meskipun masih awam ternyata tidak sesulit bahasa alien itu. Yang perlu saya lakukan hanya memahami beberapa code syntax dan fungsi dari beberapa code itu. Untuk menulis sebuah kata juga harus memerlukan code <p></p> lebih sulitnya ketika saya harus menambahkan code PHP, hanya 1 huruf yang salah. maka akan muncul perintah “Notice: Trying to get property of non-object in D:\xampp\htdocs\Latihan\Toko\Sukamart.php on line 98″ atau “ERROR” dengan font yang besar ditambah bold seakan-akan ia menghina saya.

Keseharian saya cuman bermain dengan laptop, mengerjakan tugas-tugas sekolah dan kalau pun tidak ada tugas, saya tetap membuka laptop meskipun sekedar untuk membaca artikel dari beberapa web lain. Ayah saya seorang programmer software, dan ibu saya hanya tinggal di rumah mengerjakan pekerjaan rumah selayaknya ibu biasa. Sering terjadi salah paham dalam keluarga kami, ketika Ayah sangat sibuk dengan komputer dan saya sibuk dengan laptop, mungkin kami serasa terkena candu terhadap teknologi ini.

Kebiasaan yang membuat saya dan Ayah saya menjadi seorang yang individualisme, jarang keluar rumah, dan begitupun saya, lebih nyaman ketika berada dikamar bersama laptop. Dan saat saya harus terpaksa tidak bersama laptop, rasanya saya cuman malas dan malas, hanya ingin tidur dan tidak melakukan kegiatan apapun. Tapi lambat laun ibu saya mulai mengerti tentang pekerjaan ini, jika menjadi seorang programmer membutuhkan ketenangan tanpa gangguan orang lain. Membiarkan otak kita bekerja dengan maksimal untuk berfikir menggunakan logika, bayangkan saja jika kita harus membuat program untuk daftar pasien Rumah Sakit sedangkan untuk membuat kalimat saja harus membutuh 5 huruf code, apalagi jika membuat program untuk rumah sakit? Sudah berapa ratus kode yang harus ditempelkan dilayar monitor itu.

Menjadi programmer memang gampang-gampang susah, namun saat program itu sudah jadi atau kita membuat sebuah web, rasanya itu begitu bangga dan sangat senang. Apalagi penjualan untuk 1 program saja, bisa dipungut biaya jutaan rupiah. Bisa menjadi milyader kan nantinya 😀 walaupun pada akhirnya rambut kita pada beruban karena terlalu banyak berfikir.